My Poem

Monday, August 18, 2008

Apakah Aku Merdeka ?


Merdeka...!!!
Pekik mereka ditengah ramai
Memecah keheningan mendongkrak puja
diantara jelata
Menarik simpati tumpahkan emosi
sembari sembunyi diantara kolusi...

merdeka...!!!
Lantang suara menggema dibalik tirai
Membakar suasana melebur tahta
Dibawah pesona sang Saka
Melukis rona diatas wahana yang nyata

Sementara...

Aku hanya ternganga di bawah beton kumal
Berwarna entah apa,
Terhempas dibalik kertas
Yang tak lama lagi akan terlindas
Karena deru pembangunan yang semakin deras

Ditanganku ku genggam sang Saka
Kusam karna tak pernah kusiram
Kusut karna tak pernah kurajut
Cemberut karna kemiskinan yang tak kunjung surut

Merdeka...???
Aku bertanya, apakah aku merdeka ?




Dits

Thursday, July 31, 2008

Lamunanku (di suatu sore yang jenjang)


Di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku telanjangkan hati,
selami diri, menekan emosi

mengapa aku harus terhenti oleh tragedi?

batu sandungan anggap saja cobaan
caci maki biarkan ku telan
hitam, kelam, kotor, kusam
bukankah itu sebuah proses menuju paham?

masih banyak soal di depan
yang penting jangan fikirkan
yang tak penting
biarkan diri ini terpelanting
jauh masuk menembus dinding yang asing

sore beranjak padam
mentari yang gagah kini pulang
terbenam dibalik sesosok bayang ...

sementara aku,
aku masih disini terdiam
tenggelam dalam redupnya kelam

gema terngiang akupun padam
memadamkan ego yang tak mau diam

di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku tersadar ku harus tetap tegar
hadapi semuannya dengan semangat yang kekar

satu langkah kedepan adalah
hal yang sangat besar


dits
Di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku telanjangkan hati, selami diri
menekan emosi

mengapa aku harus

Ajal Di Penantian



Hari-hari berlalu tanpa peduli
makna yang hilang jadi sebuah kenangan
takkan terulang kembali ke masa silam

sesal terasa membengkak di dada
apalah daya ajal seolah tlah menjelma
menunggu pasti di dini hari yang sepi

pasrah hati menjadi penawar yang sakti
obati rasa ngeri

satu suara keras memecah keheningan
di tengah sunyi
kau terhentak, sontak meregang jiwa yang sunyi

ramai mulai terasa,
hangat mulai menyengat
damai mulai terpahat

namun sayang semua sudah terlambat
engkau sudah sekarat
penantianmu berakhir di tempat

semoga damai menantimu di akhirat


dits
Hari-hari berlalu tanpa peduli
makna yang hilang jadi sebuah kenangan

Monday, July 28, 2008

Menjemput Senja



Tatap sang nirwana berkilauan cahaya
Indah lembayungmu terbenam di palung hati
Bersama kita arungi samudra
Suka duka tlah kita rasa tuk meraih cita

Namun kini tak bisa lagi kunikmati
Indahnya cahaya sang nirwana
Tak ada lagi gelak tawa hiasi jiwa
Karena kita akan menjauh seperti senja disana

Seiring mentari yang slalu datang dan pergi
Bunga-bunga pun mekar mendewasa
Dedaunan mulai hijau menua
Episode hidup ini masih panjang sobat...

Layaknya pasir waktu yang kan terus bergulir
Derap langkah ini pun terus berdesir
Kini kita harus berpisah kawan...
Telusuri hembusan angin, menembus dingin,
Arungi sepi tuk raih setitik mimpi

Sungguh kau takkan terlupakan...

Sejuta kenanganmu kan tersimpan dalam ingatan
Hingga suatu hari nanti
Bersama kita akan berjalan, menjemput senja
Yang lama tlah menuggu kita
Meraih mimpi dan asa...



dits

Petuah Pencinta


Kesunyian cinta adalah keindahan
Kerinduan cinta adalah kenikmatan
Perpisahan cinta adalah cobaaan

Jangan pernah berkata cinta itu indah
Jika belum pernah merasakan indahnya

Jangan pernah berkata kenikmatan cinta
Jika belum pernah rasakan nikmatnya

Dan..

Jangan pernah mencoba cinta
Jika tak mau rasakan perpisahan...




dits

Napak Tilas


Ku berdiri, ku tapaki
Namun tak ada yang seindah pertiwi
Semerbak wangi bak parfum permaisuri
Merayu indah menggugah naluri

Ku mengadu, ku merayu
Namun tak ada yang seindah negeriku
Langit yang mendayu dengan desah sang ayu
Membuatnya selalu dirindu

Ku melangkah, ku mengadah
Tanahku tetap paling indah
Gemah ripah nan ramah
Santun berpantun lagi tekun

Walaupun nada kelabu kerap mengalun
Dan lagu lama tentang keserakahan masih tetap melantun
Namun cintaku kan tetap tertuntun




dits

Tuesday, July 22, 2008

Aku Adalah Aku


Aku adalah aku
Bukan kamu, dia atau siapapun
Aku tak perlu menjadi dia, kamu atau siapapun
Jika aku bisa menjadi aku
Dan tak perlu aku menanyakan
siapa aku

Bukankah yang paling mengenal diriku ini cuma aku ?
Bukan kamu, dia atau siapapun

Siapa yang bisa merasakan detak jantungku?,
denyut nadiku?, perasaanku...?
Hanya aku....!
Bukan kamu, dia atau siapapun

jangan paksa aku

Dengan segala keterbatasan dan kelemahan
Izinkan aku menjadi aku
Bukan kamu, dia atau siapapun...


dits

Saturday, July 19, 2008

Diam Sejenak


ku ingin diam sejenak
nikmati lelah yang menahun sampai ubun-ubun
biar penat dalam diri ini mengalun

Tak apa tinggalkan petak
hilangkan jejak
lari sejenak dari kerumunan pola fikir otak
yang menjebak

relakan terbang melayang
biar tenang kan datang
rasakan roh yang bergentayang
biar raga tak cuma cangkang

ku ingin mati sejenak
matikan beban yang kian membludak
bebaskan persoalan yang bikin botak

tapi... Ups Jangan
jangan terlena kawan
saat semua kembali ke titik aman
kembalilah pada kenyataan

dari titik diam yang temaram
kita melangkah menuju titik khatam





Dits

Wednesday, July 16, 2008

Nestapa Pujangga


Kulihat untaian kata disana
Berjejer, berbaris bak rentetan tangga nada
Berirama beriring kilau cahaya
yang menyaingi bintang kejora

Indah sangat...

Kulihat lagi didekatnya
luar biasa...
Disana telukis mutiara-mutiara kata
yang membentuk rona sastra
Samar namun bermakna

Rupanya para punjangga
Sedang menorehkan pelanginya
Diatas kanvas pesona mereka lukiskan kisah hatinya

Murung, ceria, derita, nestapa
Semua seolah menjadi simphoni yang indah
ditangan mereka

ah pujangga
Nestapamu membawa rasa
Meranamu bawakan secercah asa
Sedihmu berikan setitik cinta
Kau sulap semua menjadi mutiara

Oh indahnya sastra...

Iri ku memandangmu menggoreskan tinta
sayang aku bukan pujangga
Aku hanya hamba yang tak berdaya
Terlena dalam buai katanya
dan terpana dalam setiap keindahanya...




dits

berlari (mengejar mimpi)


gemerincing asa tergoyahkan
oleh semilir angin dari utara

aku disini sendiri
berdiri di bawah rinai hujan
yang terus membasahi

kunikmati setiap tetes
yang meresap kedalam pori
kucari kedamaian
disetiap relung sepi

akankah keindahan ituhadir disini..??
akankah gemercik itu mendatangkan teori..??

teori yang menerangkan arti mimpi
atau hanya sekedar penambal isi hati

ah rupanya percuma saja ku disini
bergelut dengan mimpi
berteman harapan hampa tak pasti

aku sadar aku harus berlari
mengejar keping mimpi
yang berserakan tak terkendali

aku harus resapi
sandarkan untai fikir dengan teori

aku harus berimaji
berfantasi dengan kepingan mimpi
dan untai teori
menghasilkan korelasi yang berarti

dan aku harus menepi
menyrutkan lelah yang menghinggapi
dan memberi waktu tuk berserh diri
tuk kumulai kembali berlari



dits

Friday, July 11, 2008

Mesin Puisi


Cling...,
kumasukan koin keberanian
joss...,
kusambungkan dengan sumber imajinasi
koneksipun terjadi, aku pun mulai beraksi

kumainkan dengan tulisan, jadilah sebuah lukisan
bermodalkan sedikit kiasan jadilah rima yang berkesan
ku tekan tombol emosiku menjelmalah metafor yang lugu
beberapa menit berlalu, sebentar lagi jadi puisiku
hanya tinggal kusenggol satu tombol
rampunglah semua jadi satu

tap ah...
ia berhenti, bukan karna konsletnya imajinasi
atau tlah habis koin keberanian ini
tapi listrik yang lagi-lagi mati
terpaksa ku terdiam diri
apalagh daya mesin ku mati...

niat ingin berposting puisi
jadi tak berarti
mungkin kutunggu di lain hari...


Aku Ingin Pulang


Statis..,
diriku ini gamang diantara sunyi
yang menjebak naluri

Teriris..,
jiwaku menangis mereload memory
yang tak kunjung habis

Berdiri ragaku disini
terajut tenun lamun sembari menghitung hari
menatap emosi yang beterbangan bersama polusi
dan menekan hati yang tak sabar tuk menanti

sepi mengeroyok diri
semakin lama semakin tak pasti
ku coba mengelak namun asa tak terganti
ku coba bersabar namun gelisah terus menghantui

aku tak terbuai keindahan disni
aku tak terlena kehebatan di tanah ini
aku rindu tanahku, tanah pertiwiku

kutengok kembali lembaran penuh angka
yang tak rapi lagi karena seringnya ku datangi

ah... satu minggu lagi...

ku akan terus meniti
hingga saatnya nanti
tanah pertiwi menungguku dengan pasti



Bukit Merah, 11-07-2008
Singapore



Monday, July 07, 2008

Aku (Takkan Kau Mengerti)


saat semua berlari meninggalkan, aku disini bertahan
kutelan caci bersimbah maki
aku tetap berdiri

saat semua pergi tak hiraukan, aku disini berperan
menepis semua tudingan
walau ku tau ku akan tertelan

saat semua membenci, aku disini memuji
mencari persepsi, menekan arogansi
walaupun semuanya tak pasti

saat semua melupa, aku disini memuja
berdalih bagai raja
mempertahankan apa yang seharusnya ku puja

saat semua terlelap, aku disini terjaga
merenungi semua yang pernah ku duga
menelusuri semua yang telah ku perkara

Aku adalah sepi dalam ramai
Aku adalah dingin dalam terik mentari
Aku adalah bayangan dalam pekat malam

Aku adalah sesuatu
yang mungkin takkan bisa kau mengerti...


Saturday, July 05, 2008

Indian Banana Leaf VS Daun Pisang Khas Sunda


Kemarin, tepatnya bukan kemarin sich, tp y sebut saja kemarin lagh, saya mendapatkan pengalaman menarik waktu saya berlibur ke Singapore atas ajakan tante saya yang sudah tinggal lama disana bersama suaminya yang berkebangsaan singapore. Negara yang terkenal bersih itu memang mengesankan, bahkan untuk buang plastik kecil sembarangan saja saya malu, gedung-gedung tertata rapi, jalanan teratur, tidak ada yang melanggar trafik light, dan tak terdengar suara bising dan polusi seperti di jakarta.
Singkat cerita, waktu itu tante saya mengajak makan malam di sebuah restoran, saya masih ingat nama restoran itu “The Banana Leaf Apolo”, wow terlihat keren bukan?,yang kira-kira artinya "daun pisang Apolo", hhe...! tanpa pikir panjang ku iyakan saja ajakan itu, hanya satu yang tersimpan di dalam benak saya, makan enak!.
Sesampainya disana, memang benar, restoran tersebut terlihat keren, ekslusif, dan ramai sekali, dari luar terlihat jejeran kursi yang tertata apik yang kebanyakan telah diisi oleh costumer, hal itu makin meyakinkan saya terhadap restoran yang katanya terkenal sejak tahun 1974 itu. tanpa pikir panjang aku ikut saja lagipula perutku sudah tak sabar untuk ditimpal makanan enak.
Di dalam, kami disediakan meja yang telah di booking sebelumnya, dan ternyata disana telah menuggu pula beberapa sanak saudara dari keluarga Om saya, janjian rupanya. Nah saat yang dinanti telah dekat nich, tapi yang unik di restoran itu semua pelayannya berkulit hitam,“Ah orang India”, Lalu ada gambar salah satu dewa hindu dan kebanyakan costumer orang India,“Ah Masakan India”. memang di negara berlambang singa berkaki ikan ini orang india banyak ditemui, selain bangladesh, bangsa malay(malaysia), beberapa orang indonesia, dan orang-orang Cina kebanyakan. hanya sekedar itu saja fikiranku menebak nebak. Namun keunikan yang lain mulai terjadi bahkan berubah menjadi keanehan, yaitu cara penyajiannya, kita tidak di berikan piring atau alat makan layaknya restoran kebanyakan, suguhan pertama adalah sesobek daun pisang, “wow seperti nasi liwet”, tak asing buat ku memang, tapi kok???,aku sedikit keheranan tp ah tak ku hiraukan. lalu datang sesosok India berkulit hitam tinggi berseragam membawa dua buah wajan entahlah apa isinya lalu dengan ringannya menumpahkan isi dari kedua wajan itu di daun pisang kami semua, “Uh tentu cara yang aneh buat saya” saya pun mencibir kegelian, belum cukup sampai disitu, main cores berupa nasi putih campur sayuran datang dan ya ampun... pelayan India itu lagi-lagi menuangkan nasi itu dengan leluasanya, tak ada table manner atau apa lagh namanya, di tambah lagi view sajian yang menurut ku kurang enak dilihat. Agh... seketika selera makan ku hilang…, ditelan bau khas yang menyengat serta terlena dalam sajian khas India yang seperti nasi liwet di Bandung tapi dlm versi yang lebih jorok, maaf bukan saya tidak menghargai kebudayaan org lain, tapi ah memang begitulah keadaannya. tapi untuk menghormati yang punya hajat, ya aku makan saja walaupun rasa mual terus menerus menyerang lambung ku.
Dari situ saya jadi membandingkan masakan india tadi beserta penyajiannya, dengan masakan sunda kesukaan ku dan nenek moyangku, saya yakin jika orang2 India itu atau turis dari Negara manapun di bawa ke rumah makan khas sunda, dengan nasi timbel, atau nasi liwet nya, ehm... pastinya mereka akan terkesan, dan takkan ada satupun dari mereka yang berfikiran seperti saya terhadap restoran india itu, saya berani jamin itu, ditambah lagi keramah tamahan orang-orang sunda yang selalu mengagungkan tamunya, sungguh berbeda dengan yang baru saja saya lihat tadi. Saya jadi bangga akan kebudayaan saya, andai banyak orang yang se pemikiran dengan saya, pastinya kebudayaan kita akan lebih di hargai orang dan di hargai oleh bangsanya sendiri. :)

Bukan Puisi

Siapa bilang aku berpuisi…?

Aku hanya mencurahkan isi hati

Siapa bilang aku bersajak…?

Aku hanya terbangkan isi hatiku sejenak

Siapa bilang aku bersyair…?

Aku hanya biarkan rasa ini mengalir

Aku tak ingin dia mengaturku

Aku tak mau kamu menghalangiku

Putih, merah, jingga, ungu, kelabu semuanya terserah aku

Aku tak mau terbelenggu,

Aku tak mau terpasung dimensi yang membatasi imajinasiku…,

Ataupun terhalang oleh semua kekurangan ku….

Biarkan semua terbang bersama angin,

Tenggelam di tengah lautan, terselip di pepohonan,

Singgah di palung hati, dan meresap di inti bumi

Siapa bilang aku berpuisi…?

Aku…, Aku...,

Aku hanya ingin berkarya sebelum aku mati…




Friday, July 04, 2008

Terkurung Rindu


Ada cinta yang terkurung dalam petak penuh rindu
memaksa keluar namun pintu takdir terkunci
mencoba lupakan namun virus kenangan merajai
mencoba menahan namun bayangan penuhi memori

Dia hanya bisa beredar dalam petak penuh rindu
terbentur dinding jarak
terhalang langit2 keadaan...

dia tak membutuhkan kunci
untuk membuka pintu takdirnya
ataupun obat untuk penawar virusnya

dia tak membutuhkan apapun
yang dia butuhkan hanya kamu...,
hatimu dan cintamu.......


tak cukup hanya kata

Bersamamu ku menjadi buta
hingga ku tak bisa melihat apa di sekitarku,
semua hanya kau dan aku...

Bersamamu ku menjadi tuli
ku tak bisa mendengar orang berkata apa,
semuanya hanya kita berdua...

Bersamamu ku menjadi bisu
hingga ku tak sanggup lagi ungkapkan
betapa indahnya kita...

hingga semuanya tak cukup hanya dengan kata,
saat itu hanya tinggal kita berdua
dalam bisu, hanya senyuman, tatapan hangat,
dan sentuhan kemesraan...

Thursday, July 03, 2008

Cinta adalah Cinta


Cinta adalah cinta
bukan statistik, bukan pula angka-angka
cinta juga bukan dua roda
bukan pula isapan kata belaka

indahnya pelangi nirwana
takkan mampu tandingi indahnya cinta
karena cinta mempunyai pelanginya sendiri
yang terlukis di hati para pencinta

walau terkadang getirnya cinta
bisa membuat kita gila,
namun cinta adalah zat yang teramu
dalam sebuah proses panjang penciptaan manusia

sehingga cinta tetap menjadi cinta
dicintai para pencinta
dirindukan keberadaannya...

cinta seperti harta yang tak kasap mata...
berwujud maya namun nyata adanya

cinta adalah rasa
cinta adalah hati
cinta adalah makna

bahkan lebih dari itu semua
cinta adalah bahkan sesuatu yang tak bisa tergambar
dalam ranah tulisan keindahan sastra...

ah cinta selalu saja ada...

Gelap


Gelap..., kadang membuat orang terlelap...
Namun tak ayal membuat orang kalap...
Dalam gelap semua tak tersingkap,
Tak ada yang mengkilap.....,
tak ada yang terusap...,
yang ada hanya gelap,
hitam dan pengap...
menuggu terhisap oleh takdir yang terus mendekap

kata orang gelap melindungi kita
tapi tak ayal gelap malah mengancam kita
gelap seolah menjadi simbol akrab sang biadab
juga memberi warna tersendiri
bagi hati hati yang terjerembab...

Ah... gelap, tak berwarna, namun bermakna,
tak hina, namun merana,
akankah semua ini sirna....


Biolanita (The Girl With Violin)


Lantunan suaramu indah
mengalir lewat jemarimu yang menari…
kilau ekspresi wajahmu, buat damai di setiap lagu.

Sesekali kau pejamkan matamu
Rasakan syahdunya melody di tanganmu…

Sesekali kau kerlingkan matamu
Melirik nada yang manja diatas dawaimu…

Senyumu, parasmu, dan biolamu
Adalah komposisi sempurna di atas panggung pesona

Bagaikan syair dalam lagu
Bagaikan angin yang mendayu
Tak jemu mata ini melihat dirimu…

Hingga seketika kau menjauh,
Hilang tinggalkan jenuh…
Tanpa ku tau siapa namamu,,,

Yang ku ingat hanyalah kamu dan biolamu
Beserta sejuta pesonamu yang teramu..,,,

Kamu biolanitaku…,,,





dits

Tuesday, February 26, 2008

(God)The Lord of Love

kadang tak bisa ku mengerti

perbedaan yang terjadi di bumi…


kadang tak bisa kuraba

maksud tuhan menciptakan perbedaan di dunia

tapi dia juga ciptakan cinta yang satukannya…


semua terasa samara, klise, maya,

jauh dari nalar menusia,

semua adalah kuasaNya…

Love’s Hero

Lama tak jumpa kegalauan …

Lama tak jumpa kebingungan..

Lama tak jumpa kebimbangan…

Lama tak jumpa luka…


Selamat dating kembali ke kehidupan

Cinta ku..

Rasukilah kedamaian yang ada…

Karena api yang menyala sedang membara

Di hati ini…

Obrak-abriklah sendi-sendi ketenangan di dalamnya…

Pecahkan dinding kepercayaannya…

Hingga tali yang mengikat dua hati itu terputus…


Aku tak takut …

karena aku selalu ada untuk menjaganya…

aku slalu disana menjaga keutuhannya…

sekuat hati…

sekuat cintaku…


Aku harus

Aku tak bisa membencimu

Tapi kali ini harus…

Aku tak bisa melupakanmu

Tapi kali ini harus…

Aku tak bisa tak mendengar suaramu sehari saja

Tapi kali ini harus…

Aku tak bisa tak memikirkanmu sedetik saja

Tapi kali ini harus…

Aku harus bisa…


Walau ku tak tau apa yang akan terjadi setelah itu

Aku harus….


Asalkan kau ada

Tak ada bulan bersinar,…

Namun malam ku bercahaya…

Tak ada bintang bertaburan…

Namun khayal ku indah…


Tak ada lagu terdengar..

Namun hatiku melantun…

Tak ada melody terngiang…

Namun asa ku mengalun…


Tak apa tak ada apapun,

Asalkan kau ada, cintaku tetap tertuntun..

You n Me

When you look at the night,

And the moon so bright,

You can find my love lightning your night.


When you wook up in the morning

And heard the singing bird,

You can find my love on the the song that it sing


And when your eyes so tired to see

I will there for you to give a sweet memory

And you will find me, in every little sweet dream

Dream about you and me….

Untitled

We can’t see the future

We can’t look at was

I don’t care what happen in the future

I Didn’t care what happened it was

Its not too important

The most important is

I love you… now and forever

:believe it:

Pencari Malam

Derap langkah beradu di hening malam

Iringi cahaya kota yang redup kelam…

Kau susuri jalanan sunyi…

Kau hampiri, keremangan malam

yang menggeliat di heningnya jalanan sunyi,


Deru cahaya beriring nada yang menggetarkan jiwa

Hilangkan sejenak riuh kesah dalam dada

Bebaskan sejenak beban hidup yang menjerit

Di dalam jiwa…

Penat

Biarkan butiran itu jatuh

Menelusuri halus wajahmu…

Hingga jatuh ke bumi…


Biarkan pecah menabrak tanah

Hingga menjadi serpihan…

Yang tak terjamah…


Biarkan lenyap

bersama penat yang melekat dalam pekat

hingga kesedihan tak lagi terlihat…

?Tak Tau Kenapa?


aku tak tau kenapa.

penat aku kini
tak bisa lagi kurasakan curahan inspirasi
apalagi menjangkau tower imajinasi
apakah ku tlah tiba pada titik jenuhku?
pada titik stagnasi yang seolah mematisurikan aku?

ah... tidak

aku masih ingin berekspresi
telusuri indahnya ironi dalam iramanya yang tak pasti
jelajahi fananya maya
yang merona bak fatamorgana di siang hari
aku tak ingin hibernasi saat ini

jangan ganggu aku !!!

aku ingin sendiri
aku tak mau ditemani
tapi, kubenci suasana ini
ku ingin keramaian menghampiri

ah...

Aku tak tau kenapa
Aku ingin Tanya mengapa
Aku harus bagaimana
Aku tak tau harus berbuat apa
Jangan Tanya kenapa
Karena yang kurasakan tak mungkin kau rasakan...


Monday, February 25, 2008

ku tau kaupun begitu

lelah ku terus begini,

mencoba lupakan bayangmu setiap hari

namun tak jua dapat kulupakan

karna kau terlalu indah bagiku

mungkin harus kusadari ku tak bisa lepas darimu,

setiap ku coba melupakanmu,

semakin dalam rasa rinduku,

semakin ku coba lari dari cintamu,

semakin kuat cintaku padamu,

izinkan aku tuk meminta hatimu kembali,

izinkan aku tuk memulai kembali rasa yang tlah sirna.

karna ku tau kaupun begitu

Kau di Hatiku

titik titk sinar berkilauan d hamparan permadani malam
bermahkotakan rembulan,
bersinggasanakan kasih dan sayang,
hembus dinginnya angin takkan goyahkan rasa ini padamu
gelapnya malam takkan butakan hati ini padamu,
hatiku slalu bersinar menyinari kasih kita
seperti bintang yang berkilauan,
seperti mutiara yang indah berkilau,
begitulah layaknya kau dihatiku...

Aini

Sepi melanda saat kau jauh..
dingin merasuki tanpa mu..
lelah ku pertahankan ragu..
kuyakin ini karenamu...

saat kau hadir di hatiku...
hidupkupun berubah jauh...
seolah tak ingin kau berlalu..
kuyakin kusuka padamu....

Aini... kau pujaan hati,
peri kecil yang tleh goyahkan hari...
Aini.. kau pujaan hati,
salahkah bila aku
menyayangimu....

Angin berlalu musim berganti
Aini kau tetap di mimpi
hasrat ingin dapatkan hati
namun tak ingin khianati....