My Poem

Friday, July 11, 2008

Mesin Puisi


Cling...,
kumasukan koin keberanian
joss...,
kusambungkan dengan sumber imajinasi
koneksipun terjadi, aku pun mulai beraksi

kumainkan dengan tulisan, jadilah sebuah lukisan
bermodalkan sedikit kiasan jadilah rima yang berkesan
ku tekan tombol emosiku menjelmalah metafor yang lugu
beberapa menit berlalu, sebentar lagi jadi puisiku
hanya tinggal kusenggol satu tombol
rampunglah semua jadi satu

tap ah...
ia berhenti, bukan karna konsletnya imajinasi
atau tlah habis koin keberanian ini
tapi listrik yang lagi-lagi mati
terpaksa ku terdiam diri
apalagh daya mesin ku mati...

niat ingin berposting puisi
jadi tak berarti
mungkin kutunggu di lain hari...


Aku Ingin Pulang


Statis..,
diriku ini gamang diantara sunyi
yang menjebak naluri

Teriris..,
jiwaku menangis mereload memory
yang tak kunjung habis

Berdiri ragaku disini
terajut tenun lamun sembari menghitung hari
menatap emosi yang beterbangan bersama polusi
dan menekan hati yang tak sabar tuk menanti

sepi mengeroyok diri
semakin lama semakin tak pasti
ku coba mengelak namun asa tak terganti
ku coba bersabar namun gelisah terus menghantui

aku tak terbuai keindahan disni
aku tak terlena kehebatan di tanah ini
aku rindu tanahku, tanah pertiwiku

kutengok kembali lembaran penuh angka
yang tak rapi lagi karena seringnya ku datangi

ah... satu minggu lagi...

ku akan terus meniti
hingga saatnya nanti
tanah pertiwi menungguku dengan pasti



Bukit Merah, 11-07-2008
Singapore



Monday, July 07, 2008

Aku (Takkan Kau Mengerti)


saat semua berlari meninggalkan, aku disini bertahan
kutelan caci bersimbah maki
aku tetap berdiri

saat semua pergi tak hiraukan, aku disini berperan
menepis semua tudingan
walau ku tau ku akan tertelan

saat semua membenci, aku disini memuji
mencari persepsi, menekan arogansi
walaupun semuanya tak pasti

saat semua melupa, aku disini memuja
berdalih bagai raja
mempertahankan apa yang seharusnya ku puja

saat semua terlelap, aku disini terjaga
merenungi semua yang pernah ku duga
menelusuri semua yang telah ku perkara

Aku adalah sepi dalam ramai
Aku adalah dingin dalam terik mentari
Aku adalah bayangan dalam pekat malam

Aku adalah sesuatu
yang mungkin takkan bisa kau mengerti...