My Poem

Tuesday, December 04, 2007

Jawabmu

Tabir-tabir mimpi tlah terkoyak sudah
Rongga-rongga jiwa seolah musnah
relung hati ini seakan terbelah...

Tinggal harpan kosong yang tersisa
Harapan hampa yang tak mungkin
berubah nyata...

Hidupku sikelilingi kesunyian yang mendalam
Dihantui rasa ingin memiliki, namun...
Namun apa daya...

Jemari tanganku ini tak mampu
menyentuh cintamu...

Biarlah tulisan tanganku ini mewakili
perasaanku kepadamu...
Perasaan yang menyelimuti jiwa
Yang tlah kau hancurkan...

Saat bibir manismu itu menjawab "maaf"



"Dits"



Pintaku

Saat hati dilanda rindu
Maukah nona temani daku...?
Saat hati ini tak tentu
Maukah nona dendangkan lagu...?

Saat jiwa ini merana
Maukah nona datang menjelma...?
saat jia menuai duka
Maukah nona hilangkan luka...?

Saat rasa ini tak tentu
Maukah nona dendangkan lagu...?
Saat cinta jatuh ke hati
Maukah nona jadi Pacarku...?




"Dits"

Siklus


Hembus angin berderu menyentuh dedaunan
Suaranya manggema sampai ke telinga...

Sesaat hilang diterpa hujan
Membasahi dedaunan yang tadi menari tertiup angin
Terdengar hingar sang binatang yang menantinya...

Sesaat hilang saat mentari dengan sinarnya yang tajam,
terang benderang menghangatkan dedaunan yang tadi basah bermandikan
air hujan...

Sang bocah yang lugu hanya terdiam tak mengerti
Melihat dedaunan satu persatu berguguran
Tertiup angin, terbasahi hujan, terhangatkan mentari,
lalu lenyap ditelan bumi...


"Dits"

Konsekwensi Kehidupan


sepi sunyi merayap di getirnya malam pekat ini...
tiada bintang yang berkelip riang...
tiada pula secercah cahaya sang rembulan...
yang tersisa hanyalah binatang-binatang malam yang bernyanyi sendu...
seakan mengiringi hatiku yang gundah mengarungi
samudera kehidupan ini...

samudera kehidupan yang penuh dengan sejuta rintangan,
sejuta godaan, dan dibayangi oleh sejuta masalah...
yang rasanya enggan beranjak dari tabir hidup ini...

terkadang ingin kucoba berlari, jauh... sekali,
jauh dari kenyataan ini...
tapi..., tapi apa aku bisa???
apa aku bisa lari dari kenyataan ini...?

pada akhirnya aku hanya bisa merenung sendiri
berteman nyanyian sendu binatang-binatang malam
mentafakuri semua yang terjadi dan berserah diri
yakin bahwa semua ini bisa kita jalani karena...
semua ini adalah sebuah konsekwensi kehidupan,
konsekwensi yang harus kita jalani dan kita lalui
untuk mencapai setitiksinar harapan yang jauh...
jauh di ujung sana...


"Dits"

Monday, December 03, 2007

Luka

Saat Tuhan turunkan hujan ke muka bumi....
Disitu ada cintaku basahi hatimu...

Saat malam menunjukan pekatnya...
Disitu ada cintaku terangi malamu...

Saat serangga-serangga bernyanyi rindukan bulan...
Disitu ada cintaku yang rindu tentangmu...

Saat dirimu temukan cinta dalam dirinya,
Disitu ada hatiku yang terluka karenamu...


"dits"

Tak Berbalas


Saat ia tersenyum, ku tau senyumnya bukan untukku...

Saat ia bersedih, kutau sedihnya bukan karena kau...

Saat ia bahagia, kutau kebahagiaannya bukan dengan ku...

Saat ia bersamanya, kutau ia bukan miliku...

Tapi, saat kutanya hatiku..., kutai cintaku hanya untuknya...



Walau tak berbalas...



"Dits"

Tentang Yang Ku Tau

aku tak tau apa yang ada di hatimu....,
tapi ku tau apa yang ada di hatiku...

Aku tak tau apa di benakmu ada aku...,
tapi aku tau di benakku ada kamu...

Mungkin kau tau aku selalu ada untukmu...
tapi kau tak tau cintaku juga slalu ada untukmu...

Mungkin kau tau sedikit tentang apa yang ada di hatiku...
mungkin juga kau tak tau apa yang ada di hatiku...

Aku tak peduli tentang apa yang kau tidak tau,
yang aku tau aku suka kamu...

aku tak butuh jawaban...
aku tak butuh pernyataan...
yang aku butuhkan hanya sedikit senyuman..., dan
segenggam kebahagiaan...



"Dits"

Mengapa Harus Dia ???

Mengapa harus dia???
Mengapa harus dia yang mengusik hatiku???
Mengapa harus dia yang selalu ada dalam setiap relung di otak ku ???
Selalu membayang di kelopak mataku...
dan selalu sakit menusuk ku saat dia bersamanya...

Mengapa harus dia???
Dia yang tak mungkin ku raih cintanya ...
Mengapa tak yang lain saja???
Yang pantas dan mungkin bisa kuraih...

Mengapa harus dia???
Akupun tak tau jawabannya...
Dia seolah menarik dan memaksa syaraf perhatianku ungtuk tertuju padanya
dan satu hal yang pasti...

Dia...
Tak mungkin...


"Dits"

Sunday, December 02, 2007

Haruskah Mendua



Kutemukan sesuatu seperti cinta dalam hatinya...
Kutemukan rasa ketika aku berada disampingnya...
Dia seperti roh yang merasuki raga...
Dia selalu saja ada saat kelopak mata ini tlah lelah...

Ingin aku ikut serta dalam setiap goresan tinta pada diary nya...
Ingin pula aku menjadi teman dikala sepinya..., dan
Menjadi bagian yang mengisi sudut-sudut hatinya ...
Walaupun ku tau hati ini tlah terisi bukan olehnya ....

Satu pekarangan cinta tlah tumbuh subur dan mewangi dihatiku...
Tapi... tanpa kusadari ada kuncup mawar merah yang diam-diam
merekah indah disisi lain hatiku...
Dan itu adalah dia...

Haruskah kubagi hati ini untukNya dan Untuk Dia???
Jika ada kesempatan tuk mendua???

Menanti Harap


gelapnya malam beradu dengan nada-nada kesunyian,
dengan nafas dinginnya yang menusuk hati, aku terpaku,
berharap bayangmu menjelma diantara pekatnya malam

dalam sepi kusimpan berjuta tanya, mengapa bulan tercipta
mendampinai malam?, mengapa terbit mentari selalu beriring
kicau burung pagi?, mengapa hujan turub membasahi bumi?,
mengapa indah pelangi hanya hadir saat panas mentari beradu dengan irama air hujan?

mengapa kau selalu hadir dalam sudut-sudut hati ini?, mengapa
senymanmu enggan luput dari bayanganku?
apakah kau sama sepertiku?, gelap malam selalu menjadi teman
menghayal tentang indahmu...

apakah kau sama sepertiku?, dalam redup cahaya rembulan
selalu berharap keajaoban bawa kau disampingku?
kegalauan dan keraguan slalu menghantui, mungkin kita tak bisa bersatu,
tapi aku masih berharap, berharap, dan terus berharap...
walau semuanya mustahil terjadi...
"Dits"

Sebuah Perjalanan



hari demi hari kulalui...
detik demi detik kulewati...
bulan berganti tahun kujalani tanpa tujuan pasti...

ribuan kali jalanan ini kutapaki
ribuan kali rona-rona kehidupan menghampiri...
suka, duka, tawa, canda, gundah, gelisah,
semua pernah kualami...

hidupku ini bertanggung beban berat yang harus kubawa
beban, harapan, tujuan, cita-cita, yang suatu saat nanti...
yang suatu saat nanti harus ku gapai...

sementara itu aku terus berjalan menelusuri
jalanan yang biasa kulewati...

tak terasa.. senja pun telah merangkak datang...
perlahan namun pasti, sang mentaripun mulai beranjak turun
dari singgasananya menuju peraduan...

malampun datang menghampiri, menunjukan peranannya...
mengantikan terang yang telah hilang...
sang rembulan mulai menduduki tahtanya, menunjukan eksistensinya
didampingi kerlip riang bintang gemintang...

tak terasa malampun semakin larut, kelopak mata ini sudah tak mampu lagi
menopang lelah yang tlah kulalui...
terkadang sebelum menuju ke alam mimpi..., fikiranku menerawang...
tentang cita dan harapan indah yang ku dambakan...

syaraf-syaraf otak ini hanyut dalam indahnya khayal hingga tak kusadari...
malampun pergi tanpa pamit...

sampai akhirnya sang surya telah bertengger di ufuk timur
pertanda waktunya kumulai kembali perjalanan ini...
"dits"