My Poem

Thursday, July 31, 2008

Lamunanku (di suatu sore yang jenjang)


Di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku telanjangkan hati,
selami diri, menekan emosi

mengapa aku harus terhenti oleh tragedi?

batu sandungan anggap saja cobaan
caci maki biarkan ku telan
hitam, kelam, kotor, kusam
bukankah itu sebuah proses menuju paham?

masih banyak soal di depan
yang penting jangan fikirkan
yang tak penting
biarkan diri ini terpelanting
jauh masuk menembus dinding yang asing

sore beranjak padam
mentari yang gagah kini pulang
terbenam dibalik sesosok bayang ...

sementara aku,
aku masih disini terdiam
tenggelam dalam redupnya kelam

gema terngiang akupun padam
memadamkan ego yang tak mau diam

di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku tersadar ku harus tetap tegar
hadapi semuannya dengan semangat yang kekar

satu langkah kedepan adalah
hal yang sangat besar


dits
Di suatu sore yang jenjang
ku berdiri
ku telanjangkan hati, selami diri
menekan emosi

mengapa aku harus

Ajal Di Penantian



Hari-hari berlalu tanpa peduli
makna yang hilang jadi sebuah kenangan
takkan terulang kembali ke masa silam

sesal terasa membengkak di dada
apalah daya ajal seolah tlah menjelma
menunggu pasti di dini hari yang sepi

pasrah hati menjadi penawar yang sakti
obati rasa ngeri

satu suara keras memecah keheningan
di tengah sunyi
kau terhentak, sontak meregang jiwa yang sunyi

ramai mulai terasa,
hangat mulai menyengat
damai mulai terpahat

namun sayang semua sudah terlambat
engkau sudah sekarat
penantianmu berakhir di tempat

semoga damai menantimu di akhirat


dits
Hari-hari berlalu tanpa peduli
makna yang hilang jadi sebuah kenangan

Monday, July 28, 2008

Menjemput Senja



Tatap sang nirwana berkilauan cahaya
Indah lembayungmu terbenam di palung hati
Bersama kita arungi samudra
Suka duka tlah kita rasa tuk meraih cita

Namun kini tak bisa lagi kunikmati
Indahnya cahaya sang nirwana
Tak ada lagi gelak tawa hiasi jiwa
Karena kita akan menjauh seperti senja disana

Seiring mentari yang slalu datang dan pergi
Bunga-bunga pun mekar mendewasa
Dedaunan mulai hijau menua
Episode hidup ini masih panjang sobat...

Layaknya pasir waktu yang kan terus bergulir
Derap langkah ini pun terus berdesir
Kini kita harus berpisah kawan...
Telusuri hembusan angin, menembus dingin,
Arungi sepi tuk raih setitik mimpi

Sungguh kau takkan terlupakan...

Sejuta kenanganmu kan tersimpan dalam ingatan
Hingga suatu hari nanti
Bersama kita akan berjalan, menjemput senja
Yang lama tlah menuggu kita
Meraih mimpi dan asa...



dits

Petuah Pencinta


Kesunyian cinta adalah keindahan
Kerinduan cinta adalah kenikmatan
Perpisahan cinta adalah cobaaan

Jangan pernah berkata cinta itu indah
Jika belum pernah merasakan indahnya

Jangan pernah berkata kenikmatan cinta
Jika belum pernah rasakan nikmatnya

Dan..

Jangan pernah mencoba cinta
Jika tak mau rasakan perpisahan...




dits

Napak Tilas


Ku berdiri, ku tapaki
Namun tak ada yang seindah pertiwi
Semerbak wangi bak parfum permaisuri
Merayu indah menggugah naluri

Ku mengadu, ku merayu
Namun tak ada yang seindah negeriku
Langit yang mendayu dengan desah sang ayu
Membuatnya selalu dirindu

Ku melangkah, ku mengadah
Tanahku tetap paling indah
Gemah ripah nan ramah
Santun berpantun lagi tekun

Walaupun nada kelabu kerap mengalun
Dan lagu lama tentang keserakahan masih tetap melantun
Namun cintaku kan tetap tertuntun




dits