Thursday, March 24, 2011
Cukup
Terlalu banyak luka dalam tulisan ini
Terlalu banyak kepedihan di tintaku ini
Terlalu rapuh pena ini tuk kutulis rasa sakit yang kurasa kini"
Cukup !
Itu Saja
Seandainya kita tak pernah bertatap muka
Mungkin ceritanya akan jauh berbeda
Kamu hanya kupu-kupu yang singgah sementara
Kemudian kembali terbang bersama yang lainnya
Bahagialah dengan kamu yang sekarang ini
Jangan pernah mengeluh apalagi mempertanyakan kehendakNya
Aku hanya manusia biasa
Aku tak bisa menjadi matahari yang dengan tanpa pamrih menyinari bumi
Dan memberikan kehangatan pada bunga yang berdansa bersama kumbang
Jangan pernah merasa kehilangan karna aku takkan hilang dan takkan menghilang
Aku hanya tak terlihat dan tak ingin terlihat
Lagipula aku masih mempertanyakan apakah kamu benar-benar kehilangan?
Ah… tapi aku tak butuh jawaban, yang pasti aku merasa kehilangan
Sosok manis yang belum ku kenal seutuhnya
Itu saja, jangan siksa aku dengan perasaanmu yang entah tulus entah iba itu
Cukup mengecup senyum manis mu saja sudah sangat berarti bagiku
Itu saja
Sarijadi 230311, 22:22
Ikhlas
Saat ini ku hanya bisa bergumul dengan kata-kata
Berteman berjuta rasa pedih di dada
Menyelami rasa yang tak kusangka begitu sakitnya
Menenggelamkan asa yang kusimpan sia-sia
Jika ku tau akan seperti ini jadinya
Lebih baik Kau tak pertemukan saja aku dengannya
Begitu manis pada awalnya
Namun pahit di akhir cerita
Meskipun hanya cerita singkat
Tak lama, hanya dua bulan lewat
Namun mengapa rasa ini begitu dalam padanya
Begitu tersiksa ku melepasnya
Arrgh… percuma saja ku bersua
Cuma pil pahit yang kini terasa
Dia yang menjadi penawar sakit ku waktu itu
Kini menjadi racun yang membelenggu jiwaku
Ah sudahlah…
Ikhlas adalah satu-satunya cara untuk melupakannya
Dan aku sedang belajar untuk itu
Sarijadi, 230311, 22:30
Monday, March 21, 2011
Anda Kurang Beruntung Nona
Hey Nona,
Senyum manismu itu ternyata hanya dusta
Hanya senyuman biasa
Hanya senyum tanpa rasa
Hey nona,
Taukah kau senyum yang ku beri selama ini adalah cinta
Sebuah cinta nyata
Tulus dari dasar jiwa
Tapi nona,
Mengapa kau pilih dia?
Bukan aku yang selalu memberimu bunga?
Yang biasa menjadi tempatmu bercerita?
Hey nona,
Apakah aku terlalu berlebihan mengira?
Terlalu berbesar rasa?
Terlalu menganggap kau luar biasa?
Ah…, sudahlah nona, tak perlu penjelasanmu itu
Tak perlu kilah manis merdumu itu
Tak perlu alasan penawar luka hati itu
Luka yang kau beri ini hanya kerikil
Kan ku anggap sebagai luka kecil
Luka yang hanya secuil
Aku hanya ingin berkata,
Anda kurang beruntung nona !!!
Semoga kau bahagia bersamanya
Sarijadi 200311 (untukseseorangyanglebihmemilihdiadaripadaaku)
Sunday, March 20, 2011
Dialog
Aku berdialog dengan diriku sendiri:
Hey, Jangan menangis kau ini lelaki
Tegarlah, ini Cuma masalah hati
Hey Jangan berduka, kau ini seorang ksatria
Bangunlah, ini Cuma masalah cinta
Hey, jangan gusar, kau ini seorang pendekar
Tenanglah, ini bukan masalah besar
Hey, jangan pula kau merasa terpencil
Hadapilah, ini Cuma masalah kecil
Kau pernah menghadapi yang lebih besar dari yang sedang kau alami
Seharusnya kerikil seperti ini bisa kau lewati
Ini Cuma soal dia yang singgah sementara lalu pergi
Janganlah kau kalah dengan kerikil seperti ini
Dits, Cjr200311 – 01:34
Siklus Cinta
Berbicara tentang cinta
Akan ada berjuta kata tersedia 'tuk ungkapkannya
Bahasannya tak pernah sirna
Penikmatnya tak pernah tak ada
Walau banyak luka yang menganga
Banyak juga tangis yang mengiris
Namun ada pula suka yang membahana
Dan canda tawa yang merona manis
Seperti siklus siang dan malam
Cinta juga datangkan suka dan kelam
Jangan kau tanyakan keberadaanya
Jangan pula kau tanya mengapa
Kini kelamnya cinta datang menghampiri
Tak ada yang perlu ku tangisi
Semoga siklus cinta ini kan cepat berganti
Dits, Cjr200311 – 01:18